**Dia Berencana Menyelamatkan Intel. Sebagai Gantinya, Dia Menghancurkan Nilai Sebesar $150 Miliar.**
Pat Gelsinger, seorang veteran di industri semi-konduktor, mengemban tugas berat ketika ia diangkat sebagai CEO Intel pada Februari 2021. Dikenal sebagai salah satu pelopor dalam pengembangan chip komputer, Gelsinger bertekad untuk mengembalikan kejayaan perusahaan yang pernah menjadi raja di pasar teknologi. Namun, ambisinya untuk menyelamatkan Intel tidak berjalan mulus dan mengakibatkan kerugian nilai pasar yang signifikan.
Sejak didirikan pada tahun 1968, Intel telah menjadi pionir dalam inovasi teknologi chip, memberikan dasar bagi perkembangan komputer pribadi dan perangkat elektronik modern. Namun, dalam dua dekade terakhir, perusahaan ini menghadapi tantangan berat, termasuk persaingan dari perusahaan-perusahaan seperti AMD dan NVIDIA, serta kesulitan dalam mempertahankan posisi dominannya dalam produksi chip.
Gelsinger, yang sebelumnya bekerja di Intel selama lebih dari 30 tahun dan dikenal karena perannya dalam pengembangan arsitektur mikroprosesor, berusaha untuk merestrukturisasi perusahaan dan meningkatkan inovasi. Dia meluncurkan inisiatif “IDM 2.0,” yang bertujuan untuk memproduksi chip tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk perusahaan lain. Dalam pandangannya, strategi ini akan memperkuat posisi Intel di pasar yang semakin kompetitif.
Namun, meskipun rencana ambisius tersebut, eksekusi yang buruk dan keterlambatan dalam produksi chip terbaru telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor. Pada tahun lalu, Intel mengalami penurunan performa yang signifikan, dengan nilai pasar perusahaan turun sebesar $150 miliarl. Ketidakmampuan Gelsinger untuk memecahkan masalah rantai pasokan dan memenuhi permintaan pasar yang meningkat menjadi sorotan utama.
Ketika investor mulai kehilangan kepercayaan, dewan direksi Intel menjadi sangat khawatir. Keputusan strategis yang salah dan ketidakpastian di pasar teknologi global membuat perusahaan ini semakin terjepit. Walaupun Gelsinger memiliki visi yang jelas untuk masa depan, tantangan yang dihadapinya jauh lebih kompleks dari yang dia perkirakan.
Langkah berikutnya akan menjadi kunci bagi Intel. Dewan direksi harus mempertimbangkan apakah mereka akan mempertahankan Gelsinger sebagai pemimpin atau mencari alternatif lain yang mungkin dapat membawa perusahaan kembali ke jalur yang benar. Dalam industri yang terus berkembang dan bergerak cepat, perusahaan yang tidak mampu beradaptasi dapat dengan cepat tergilas oleh pesaing yang lebih tanggap.
Situasi ini mencerminkan dinamika yang sering terjadi di perusahaan-perusahaan besar: ketika inovasi terhambat, kepercayaan investor dapat dengan cepat memudar. Intel, yang pernah menjadi simbol kemajuan teknologi, kini menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan posisinya di era yang dipenuhi dengan inovasi dan perubahan cepat. Gelsinger dan timnya memiliki pekerjaan berat di depan mereka untuk memperbaiki kerugian dan memulihkan reputasi Intel sebagai pemimpin di industri semi-konduktor.