## Waktu Pasar Telah Meningkat Sejak Covid. Ini Telah Menyebabkan Kerugian Besar bagi Para Investor.
Sejak munculnya pandemi COVID-19 pada awal tahun 2020, banyak sektor kehidupan yang mengalami perubahan dramatis, tidak terkecuali pasar investasi. Dalam situasi ketidakpastian yang ekstrem, investor sering kali berusaha untuk memanfaatkan fluktuasi harga dengan mencoba untuk “membeli rendah dan menjual tinggi”. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa banyak investor dari semua kategori dana aktif tidak berhasil dalam strategi tersebut, dan justru mengalami kerugian yang signifikan.
Pandemi COVID-19 telah menciptakan kondisi pasar yang tidak biasa. Pada awalnya, saat ketakutan akan penyebaran virus menyelimuti dunia, pasar saham mengalami penurunan tajam. Namun, seiring dengan semakin meningkatnya adaptasi terhadap pandemi dan stimulus ekonomi dari berbagai negara, pasar saham berangsur-angsur pulih. Fenomena ini membuat banyak investor bersemangat, tetapi juga rentan terhadap keputusan yang terburu-buru.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh lembaga riset keuangan, investor yang menggunakan dana aktif sering kali terjebak dalam pola pikir “kejar ketinggalan”. Hal ini terjadi ketika mereka melihat harga saham yang naik dan kemudian berusaha untuk membeli saham tersebut, hanya untuk menyaksikan harga turun setelah mereka masuk. Sebaliknya, saat pasar mengalami penurunan, banyak investor yang panik dan menjual saham mereka pada titik terendah, mengakibatkan kerugian yang lebih besar.
Salah satu alasan utama mengapa investor kesulitan dalam strategi “beli rendah, jual tinggi” adalah karena emosi. Ketika pasar mengalami volatilitas, ketakutan dan keserakahan dapat mengubah pengambilan keputusan yang didasarkan pada analisis fundamental. Bukti menunjukkan bahwa investor yang disiplin dan berfokus pada analisis jangka panjang lebih cenderung untuk sukses, sementara mereka yang terjebak dalam reaksi impulsif akibat berita atau rumor cenderung mengalami kerugian.
Dalam konteks sejarah, ini bukanlah sesuatu yang baru. Banyak investor yang mengalami kerugian besar selama krisis keuangan sebelumnya, seperti pada tahun 2008, berulang kali terjebak dalam keputusan yang didasari oleh emosi. Pengalaman masa lalu menunjukkan bahwa pasar akan berfluktuasi, namun pemulihan sering kali mengikuti. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk tetap tenang dan memiliki rencana yang solid di tengah ketidakpastian.
Ketidakpastian ini juga membawa peluang bagi investor yang lebih berpengalaman. Mereka yang mampu memanfaatkan penurunan harga dan memiliki kesabaran untuk menunggu pemulihan dapat melihat hasil yang memuaskan dalam jangka panjang. Belajar dari kesalahan yang terjadi selama pandemi dan krisis sebelumnya dapat memberikan wawasan berharga bagi investor untuk melangkah maju.
Sebagai kesimpulan, meskipun waktu pasar mungkin telah meningkat sejak COVID-19, risiko kerugian tetap ada di depan mata. Investasi yang sukses memerlukan disiplin, pemahaman yang mendalam mengenai pasar, serta kemampuan untuk mengendalikan emosi. Dengan memanfaatkan pelajaran dari sejarah, investor dapat mengharapkan hasil yang lebih baik di masa depan.