Benang bedah non-absorbable adalah jenis benang yang tidak diserap oleh tubuh dan digunakan untuk menjahit jaringan yang memerlukan dukungan jangka panjang. Benang ini biasanya terbuat dari bahan sintetis seperti nilon, poliester, dan polipropilena, serta bahan alami seperti sutra. Penggunaannya meliputi berbagai prosedur bedah, terutama pada jaringan yang membutuhkan kekuatan penutupan yang tahan lama.
Perkembangan Pasar Global
Secara global, pasar benang bedah diperkirakan akan tumbuh dengan laju yang signifikan. Menurut laporan dari Exactitude Consultancy, ukuran pasar jahitan bedah global diproyeksikan mencapai lebih dari USD 6,23 miliar pada tahun 2028, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sekitar 7,2% dari tahun 2019 hingga 2028.
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan jumlah prosedur bedah akibat tingginya prevalensi penyakit kronis dan perkembangan teknologi dalam bidang bedah.
Produksi Lokal di Indonesia
Di Indonesia, upaya untuk memenuhi kebutuhan benang bedah dalam negeri semakin meningkat. Salah satu contohnya adalah PT. Triton Manufactures yang telah mendirikan pabrik benang bedah nasional dengan teknologi tinggi pertama di Indonesia.
Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor dan memastikan ketersediaan benang bedah berkualitas tinggi bagi fasilitas kesehatan di seluruh negeri.
Pertimbangan dalam Penggunaan Benang Non-Absorbable
Pemilihan antara benang absorbable dan non-absorbable harus disesuaikan dengan kebutuhan klinis. Benang non-absorbable menawarkan kekuatan dan dukungan jangka panjang, namun memerlukan prosedur pengangkatan setelah penyembuhan luka. Selain itu, jika benang ini tidak diangkat, dapat menyebabkan reaksi seperti skar hipertrofik atau peradangan berkepanjangan.
Oleh karena itu, penting bagi tenaga medis untuk mempertimbangkan jenis luka, lokasi, dan kondisi pasien saat memilih jenis benang yang akan digunakan.
Kesimpulan
Pasar benang bedah non-absorbable menunjukkan pertumbuhan yang positif, baik secara global maupun di Indonesia. Dengan adanya produksi lokal dan peningkatan kesadaran akan pentingnya pemilihan benang yang tepat, diharapkan kualitas perawatan bedah di Indonesia akan semakin meningkat.